Tokyo (AFP/ANTARA) - Ekspor Jepang dengan tujuan ke
Amerika Serikat melampaui pengiriman ke China pada akhir bulan, seperti
ditunjukkan data resmi pada Rabu, saat pemerintahan baru di Tokyo
berjanji untuk bertahan dalam sengeketa diplomatik yang sengit dengan
Beijing.
Ekspor ke China turun 14,5 persen pada November saat permintaan semua barang dari mobil hingga peralatan konstruksi menurun, sedangkan peningkatan ekonomi AS membantu lonjakan kenaikan aliran barang-barang Jepang sebesar 5,3 persen selama tahun ini.
Hasil itu mendorong ekspor ke AS berada di depan hasil ekspor ke China untuk pertama kalinya dalam hampir satu tahun, walaupun Beijing tetap menjadi mitra dagang terbesar secara keseluruhan bagi Tokyo, meski sengketa keduanya atas deretan kepulauan di Laut China Timur masih bergejolak.
Secara keseluruhan, ekspor Jepang turun 4,1 persen sedangkan impor naik 0,8 persen, mengubahnya ke dalam defisit perdagangan 11,3 miliar dolar Amerika (sekitar Rp108,9 triliun) pada November , penurunan bulanan lima kali berturut-turut dan sebuah rekor pada bulan itu.
Ekspor ke Eropa, pasar penting bagi barang-barang Jepang, berada pada 19,9 persen saat permintaan di negara yang dilanda utang itu merosot.(ac/pt)
No comments:
Post a Comment