TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Media transmisi sinyal jaringan pita lebar atau boardband akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yakni inovasi, munculnya barang dan jasa-jasa baru, proses baru, model bisnis baru dan meningkatnya daya saing dan fleksibilitas ekonomi.
"Peran Broadbrand akan memberikan peluang bagi UKM serta memberikan penghasilan baru. Rumah menjadi industri karena bisa menjadi perdagangan untuk meningkatkan produktivitas," tutur Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring saat Seminar Nasional Broadband Economy di Hotel Borobudur Jakarta, Selasa (11/12/2012).
Sejumlah negara yang tergabung dalam Organitation of Economic Cooperation Development (OECD) definisi berbeda dengan kisaran 64 Kbps sampai dengan 1 Mbps.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Bank Dunia setiap peningkatan penetrasi luas wilayah jangkauan boardband sebesar 10 persen, megara itu akan mengalami kenaikan gross domestic bruto (GDB) sebesar 1,38 persen.
"Pertumbuhan 2 persen saja akan menambah jumlah 0,2 persen tenaga kerja. Dengan pertumbuhan ini, Swiss Inggris dan AS bisa membuka lowongan kerja sampai 150 ribu orang," katanya.
Tif menambahkan, broadband di Indonesia berpotensi besar dalam pembangunan ekonomi. Kajian Deloitte, menunjukkan internat sebagai bagian daei TIK telah memberikan kontribusi sebesar 1,6 persen bagi produk domestik bruto (PDB).
"Data BPS terbaru menunjukkan kecenderungan peningkatan kontribusi langsung subsektor komunikasi termasuk TIK terhadap PDB yakni 1,3 persen tahun 2000 menjadi sekitar 3.2 persen pada tahun 2012," katanya. (Eko Sutriyanto)
BACA JUGA:
- Jabar Bidik Wisatawan Cina dan Belanda
- Krisis Eropa Turunkan Harga Akar Wangi
- BI Bakal Lakukan Pengintegrasian Kartu Uang E..
No comments:
Post a Comment